Rabu, 23 Januari 2013

korosi pada paku


KOROSI PADA PAKU
 





Disusun Oleh       :
1.  Anissa Marleen Fitriyani
2.  Lisda Nurmnala
3.  Siti Hanifah
4.  Yulina
5.  Dzikri Rahmatullah

Kelas               : XII IPA I

MAN 2 KOTA CIREBON
Jalan Pelandakan No 1
2012/1433 H


KOROSI PADA PAKU
Bahan Utama  : Paku
Ide                   : Korosi pada paku
Masalah           : 1.  Lebih cepat manakah korosi yang terjadi pada paku dalam air pada tempat      terbuka atau dalam kapas basah pada tempat terbuka ? Mengapa demikian ? Jelaskan !
                           2.  Tuliskan reaksi perkaratan !
Analisis           : Pada percobaan yang dilakukan, korosi lebih cepat terjadi pada gelas aqua yang berisi air pada ruang terbuka . Hal ini terjadi karena adanya kontak langsung dengan air (H2O)  dan udara (O2) . Faktor penyebab terjadinya korosi adalah adanya air dan oksigen. Pada gelas aqua yang berisi air pada ruang terbuka terdapat air dan oksigen terlarut, selain itu, keadaan gelas aqua terbuka, sehingga oksigen di udara dapat berikatan dengan air, akibatnya menjadi kaya oksigen (O2), sehingga korosi dapat terjadi pada paku. Pada percobaan, paku di gelas aqua berkarat, dan airnya menjadi bewarna kuning kecoklatan. Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O).
Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai katode. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode                         : Fe                                      Fe2+ +  2e
Katode            : O2  +  4H +  4e-               2H2O
Logam Fe yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi menjadi ion Fe2+ . Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah satu ujung tetesan  air ini disebut anode. Ion Fe2+ yang terbentuk bergerak dari anode ke katode melalui tetesan air, sedangkan elektron mengalir dari anode ke katode melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi O2 dari udara dan menghasilkan air. Ujung tetesan yang merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian O2 dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang membentuk karat besi (Fe2O3.XH2O).
Solusi              : Untuk mencegah terjadinya perkaratan pada besi dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri dengan oli, dibalut dengan plastik, pelapisan dnngan timah, peapisan dengan Zink, pelapisan dengan kromium, proteksi katodik, dll.