KOROSI PADA PAKU
Disusun Oleh :
1.
Anissa Marleen Fitriyani
2.
Lisda Nurmnala
3.
Siti Hanifah
4.
Yulina
5.
Dzikri
Rahmatullah
Kelas : XII IPA I
MAN 2
KOTA CIREBON
Jalan
Pelandakan No 1
2012/1433
H
KOROSI
PADA PAKU
Bahan Utama : Paku
Ide : Korosi pada paku
Masalah : 1.
Lebih cepat manakah korosi yang terjadi pada paku dalam air pada
tempat terbuka atau dalam kapas
basah pada tempat terbuka ? Mengapa demikian ? Jelaskan !
2.
Tuliskan reaksi perkaratan !
Analisis : Pada percobaan yang dilakukan,
korosi lebih cepat terjadi pada gelas aqua yang berisi air pada ruang terbuka .
Hal ini terjadi karena adanya kontak langsung dengan air (H2O) dan udara (O2) . Faktor penyebab
terjadinya korosi adalah adanya air dan oksigen. Pada gelas aqua yang berisi
air pada ruang terbuka terdapat air dan oksigen terlarut, selain itu, keadaan
gelas aqua terbuka, sehingga oksigen di udara dapat berikatan dengan air,
akibatnya menjadi kaya oksigen (O2), sehingga korosi dapat terjadi
pada paku. Pada percobaan, paku di gelas aqua berkarat, dan airnya menjadi
bewarna kuning kecoklatan. Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan
udara disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan
mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). Korosi juga akan terjadi jika
pereduksinya adalah air (H2O).
Besi yang mengalami korosi membentuk
karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Pada proses
pengamatan, besi (Fe) yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen (O2)
yang terlarut dalam air bertindak sebagai katode. Persamaan reaksi pembentukan
karat :
Anode : Fe → Fe2+ + 2e-
Katode : O2 + 4H+ + 4e- → 2H2O
Katode : O2 + 4H+ + 4e- → 2H2O
Logam Fe yang letaknya jauh dari
permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi menjadi ion Fe2+ .
Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah
satu ujung tetesan air ini disebut anode. Ion Fe2+ yang
terbentuk bergerak dari anode ke katode melalui tetesan air, sedangkan elektron
mengalir dari anode ke katode melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi
O2 dari udara dan menghasilkan air. Ujung tetesan yang
merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian O2 dari
udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang
membentuk karat besi (Fe2O3.XH2O).
Solusi :
Untuk mencegah terjadinya perkaratan pada besi dapat dilakukan dengan cara
mengecat, melumuri dengan oli, dibalut dengan plastik, pelapisan dnngan timah,
peapisan dengan Zink, pelapisan dengan kromium, proteksi katodik, dll.